Gadis
Kecil Bersweater Merah (part II-selesai)
Aku terdiam seketika, entah kenapa aku merasa ada sesuatu dari
pertemuanku dengan gadis kecil itu. Lepas dari kepergian gadis kecil itu aku
menatap kembali layar lebar di hadapanku, fikiranku melayang entah kemana, yang
jelas aku tidak memperhatikan film yang tengah diputar di layar bioskop. Senyum
dan tawa gadis kecil itu masih tergambar jelas dalam benakku. Alangkah
menyenangkan menjadi anak kecil, bermain gembira, tertawa sepuas mungkin,
senyum setiap saat tanpa ada beban dan bertingkah sesukanya.
Namun, ketika teringat wajahnya menaiki satu persatu anak tangga aku
tersadar. Wajahnya menunjukkan kerja keras, tidak menyerah, dan perasaan “ingin” ingin untuk sampai di atas, yah..
tepatnya di atas. Setelah berhasil, ia bahkan melakukannya sekali lagi, sekali
lagi dan terus menerus sampai ia pandai menaiki dan menuruni tangga tengah
samping deretan ratusan kursi pemisah antara penonton di bagian kanan dan kiri bioskop.
Padahal cahayanya cukup gelap, meskipun sesekali layar lebar menerangi seisi
bioskop, itupun hanya beberapa detik saja, sesuai dengan tayangan film yang
diputar.
Gadis kecil bersweater merah ini mengingatkanku, mengingatkan aku
akan usaha yang telah aku lakukan sekarang. Aku terlalu banyak mengeluh untuk
menaiki tangga kehidupanku. Aku terlalu banyak marah dengan kejadian yang
menggoyahkan tangga kehidupanku. Aku terlalu menjerit dengan gelap cahaya
sekeliling tangga kehidupanku, dan aku terlalu terhanyut dengan penghargaan
bagi tangga kehidupanku -___- .
Gadis kecil bersweater merah, meskipun aku tidak bisa tertawa lepas
seperti mu, setidaknya aku bisa tersenyum manis dengan kehidupanku. Untukmu gadis
kecil bersweater merah, kelak saat kamu dewasa jangan lupakan betapa kamu
semangat dan gigih menaiki tangga bioskop itu.
^^ see you
Tidak ada komentar:
Posting Komentar