Sabtu, 03 November 2012

coretan

Gadis Kecil Bersweater Merah ^^ (part I)

Lucu sekali ^^
suara langkah pelannya menuruni anak tangga mengundang perhatianku, ku tengok kekiri, gadis kecil itu menatapku dan tersenyum. Kembali ia pelan menuruni anak tangga di samping kursiku. Ku tatap punggung kecilnya, tubuhnya gempal dibalut sweater merah marun, rok merah hitamnya benar-benar membuatnya sangat cantik dan lucu, sepertinya anak itu keturunan chines, dan kira-kira berusia tiga tahun.

 Gadis kecil itu kemudian berbalik  dan menaiki anak tangga. Wajahnya yang penuh semangat semakin imut saja, ia benar-benar berusaha keras menaiki tangga, tangannya sesekali memegang kursi disampingnnya untuk membantunya menaiki satu persatu anak tangga, kaki kecilnya melangkah pelan diiringi hentakan sepatu kecil berwarna putih dan bulatan merah.

Aku terhenyak, gadis kecil itu berhenti di sampingku, ia menatapku kemudian tertawa lebar memperlihatkan gigi putih susunya.  Aku langsung membalasnya dengan senyum lebar, kamipun saling bertukar senyum lebar. Pipinya yang tembem dan berlesung pipit dengan rambut mangkoknya menambah kelucuan gadis kecil bersweater merah itu.  Beberapa kali ia turun dan naik tangga, beberapa kali juga ia melambaikan tangannya padaku, tentu dengan senyum lebarnya. Aku semakin memperhatikan tingkah lakunya saja, sesekali aku tersenyum dengan ulahnya.

Gadis kecil itu menghampiriku untuk yang kesekian kalinya. Aku kaget, padahal aku tidak mengenalnya. Ia mengajakku bercanda, mencolek-colek pundakku, kemudian berbisik di telingaku “waaaawaaaa”. Hhhaaa aku tertawa gelak, tetapi sepertinya ia tidak suka, kembali ia berbisik “waaaawaaaa, ada pocong”. Sekarang aku mulai mengerti maksudnya, aku menutup muka berpura-pura takut dan gadis kecil itu tertawa gembira. Kemudian ia duduk disampingku, sesekali menggeliat disampingku dan aku terus mencandainya, aku bertanya siapa namanya, namun sebanyak aku bertanya, sebanyak itu pula ia tak menjawab pertanyaannku.

Tingkahnya semakin ceria saja, tapi hal itu ternyata membuat ibunya memanggilnya untuk kembali. Ia menuruti panggilan ibunya, namun tidak lama kemudian ia kembali lagi. Aku melihatnya sambil tersenyum. Dalam cahaya lampu yang remang, gadis kecil bersweater merah itu bergandeng tangan dengan ibunya pelan menuruni anak tangga, mataku mengikuti mereka pergi sampai keluar dari balik kegelapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar